Konsep Indra Sjafri dalam menyiapkan Timnas U20

Indra Sjafri memberikan keterangan kepada wartawan di Lapangan A Senayan Jakarta (4/1/2024). Foto: Kamustimnas.com

Setelah latihan di Lapangan A Kompleks GBK Senayan Jakarta pada Kamis pagi (4/1/2024), pelatih kepala Timnas U20 Indra Sjafri berbicara mengenai Garuda Muda kepada wartawan.

Alasan menerima tugas sebagai pelatih Timnas U20
Saya ingin menyiapkan generasi baru, tim U20. Saya berbicara dengan Pak Ketum PSSI bahwa kita perlu generasi baru yang secara terus menerus kita bina, yaitu dengan memperbaiki persiapan Timnas U20 dan Timnas U17. Setelah ini kami juga akan membentuk Timnas U17.

Sumber pemain Timnas U20
Tentu kualitas pemain yang muncul di Timnas itu adalah berkat dari klub-klub yang melakukan pembinaan dengan baik, yang terpantau dari kompetisi-kompetisi yang ada di EPA, Piala Soeratin, Liga 3, dan ditambah sumber pemain dari Timnas U17, yang memiliki pengalaman bermain di Piala Dunia FIFA U17 kemarin. Jadi, tim ini baru kami bentuk.

Ji Da Bin (depan) dalam internal game Timnas U20 di Lapangan A GBK Senayan (4/1/2024). Foto: pssi

Siapa saja yang bisa menjadi pemain Timnas U20
Satu, yang memiliki paspor Indonesia. Kalau belum punya paspor Indonesia dan ada pemain yang memiliki kualitas lebih, saya meminta kepada PSSI untuk dinaturalisasi, kalau dia memang istimewa.
Saat ini di tim ada dua pemain keturunan yang sudah memiliki paspor Indonesia (Hugo Samir dan Ji Da Bin), mungkin nanti malam akan datang satu lagi pemain keturunan

Sistem promosi-degradasi pemain
Promosi degradasi pemain akan terus berlanjut. TC pertama kami mulai di Qatar dengan 26 pemain. Kami mencoret enam pemain dan kami memanggil 14 pemain. Jumlah pemain sekarang ada 34.
Hari ini kami akan mencoret lagi pemain dan akan kami panggil lagi pemain baru. Berapa orangnya, habis ini kami akan melihat hasil dari semua profil pemain yang ada. Nanti kami putuskan berapa pemain yang kami kembalikan ke klub dan berapa orang yang kami panggil.

Kadek Arel, salah satu pemain Liga 1 yang mengikuti TC Timnas U20. Foto: pssi

Kriteria pemain Timnas U20
Pengalaman kita di Piala Dunia FIFA U17 lalu, postur tubuh menjadi prioritas di posisi-posisi tertentu dan kami melakukan pemilihan pemain dengan sangat hati-hati, dengan mengambil semua profil.
Pertama profil fisik dengan tes-tes yang kami lakukan di medical centre. Semuanya kami tes di situ. Kemudian profil medisnya, profil psikologinya, dan profil lainnya.
Kami memutuskan dia terpilih atau tidak setelah mendapatkan banyak informasi tentang pemain. Setelah mendapat informasi kami memtuskan siapa saja yang terpilih untuk lanjut mengikuti pembinaan sampai Piala AFF pada Juli dan kemudian Kualifikasi Piala Asia.
Kriteria kualitas secara umum ada empat, yaitu kualitas skill, kualitas kecerdasan taktikal, kemudian kualitas fisik, dan kualitas mental. Kempat-empat itu kami akan mengukur, dan kami tidak akan melakukan hal-hal di luar itu. Semua pemain yang akan kami pilih adalah yang terbaik.

Indra Sajfri bersama para asisten pelatih Timnas U20. Foto: Kamustimnas.com

Pemain dikembalikan ke klub saat kompetisi berjalan
PSSI bukan tempat membuat pemain. Oleh sebab itu PSSI memperbaiki klub dengan lisensi klubnya, bahwa pembinaan pemain itu ada di klub. Tegas di situ, dan itu yang dilakukan oleh semua negara.
Jadi harapannya kedepan kualitas klub semakin bagus. Club licensing harus menjadi patokan. Kualitas pelatih klub, semuanya harus standar. Kualitas kompetisi, baik itu usia muda, Liga 3, Liga 2, dan Liga 1, dari hari ke hari PSSI akan memperbaikinya.
Kalau itu semakin baik maka pelatih tim nasional semakin enak mendapatkan pemain yang bagus.
Jadi jangan ditanyakan lagi TC akan berjalan berapa bulan. Tapi nanti setiap ada FIFA Matchday seluruh tim nasional akan melakukan TC, mulai dari U17, U20 dan senior. Di luar itu pemain-pemain tim nasional akan kami kembalikan ke klub untuk dibina.

Foto: pssi

Rencana mengikuti turnamen untuk persiapan Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia
Kami sudah membuat roadmap sampai Desember (2024). Kami memang merencanakan untuk mencoba mengikuti beberapa event, dengan pertimbangan berapa pemain yang bermain di kompetisi Liga 1 atau Liga 2.
Jika ada event-event di luar, maka kami tidak akan memanggil pemain-pemain yang bermain di klub. Oleh karena itu kami dalam memilih turnamen-turnamen di luar juga mempertimbangkan kelengkapan pemain.
Contoh Turnamen Toulon, tim hubungan internasional PSSI sudah berkomunikasi, tapi tahun ini banyak negara yang mendaftarkan diri. Kita masih dalam daftar tunggu untuk bisa berpartisipasi. Tapi saya ingin kami bisa melakukan uji coba di Turnamen Toulon atau turnamen yang lain.

error: Content is protected !!