Timnas Indonesia di Chiang Mai dan Chonburi

Timnas U22 sebelum pertandingan melawan Myanmar. Foto: Kamustimnas

Sepakbola SEA Games 2025 untuk Indonesia segera berakhir. Timnas putri akan memainkan pertandingan terakhir di turnamen pada Rabu sore (17-12-2025) dalam perebutan medali perunggu melawan Thailand.

Timnas U22 putra sudah lebih dulu pulang ke Tanah Air setelah baru memainkan dua pertandingan. Timnas U22 gagal ke semifinal setelah kalah 0-1 dari Filipina dan hanya menang 3-1 atas Myanmar sehingga gagal menjadi runner-up terbaik.

Untuk pertama kali dalam sejarah tim nasional putra Indonesia, tim Merah Putih hanya bermain dua kali dalam satu SEA Games. Sebelumnya paling sedikit memainkan tiga pertandigan, yakni di SEA Games 1983, 2003, 2007, dan 2009. Saat itu Indonesia juga kandas di babak grup.

Salah satu pemandangan dalam perjalanan bus Bangkok-Chiang Mai. Foto: Kamustimnas

Timnas U22 memainkan fase grup di Chiang Mai, terletak sekitar 700 kilometer di utara Bangkok. Kalau naik pesawat memakan waktu sekitar satu jam 15 menit. Jika melakukan perjalanan darat akan memakan waktu sekitar 10 jam.

Perjalanan darat dengan bus diambil untuk menambah pengalaman. Ingin tahu bagaimana perjalanan darat di Thailand. Ada banyak layanan bus dari Bangkok ke Chiang Mai, dari kelas standar bertarif sekitar 500 baht (sekitar Rp250 ribu) sampai kelas super VIP bertarif sekitar 850 baht.

Stadion 700th Anniversary Chiang Mai, tempat pertandingan Timnas di SEA Games. Foto: Kamustimnas

Ternyata tidak ada kemacetan. Berangkat dari Terminal Bus Mochit 2 pukul 13.00 dan tiba di Terminal Bus Chiang Mai Arcade 3 pada pukul 23.00. Bus melaju di atas jalanan yang mulus, meski mayoritas yang dilewati bukanlah jalan tol.

Rasanya seperti naik kereta api Jakarta-Yogyakarta atau Jakarta-Surabaya. Kecepatanya stabil, tidak ada goncangan gara-gara jalanan berlubang. Benar-benar seperti naik kereta api. Laju bus melambat atau berhenti hanya ketika lampu lalu lintas yang jumlahnya bisa dihitung atau ketika akan berhenti di terminal di kota persinggahan.

Tha Phae Gate, salah satu landmark kota Chiang Mai. Foto: Kamustimnas

Tiba di Chiang Mai pada Rabu malam 10 Desember 2025 sekitar pukul 23.00. Tidak ada perbedaan antara waktu di Thailand dengan Waktu Indonesia Barat. Terminal bus sudah sepi. Namun tidak ada rasa takut berjalan sendirian sekitar 200 meter di tengah malam yang sepi menuju restoran cepat saji yang terletak di pinggir jalanan besar, yang juga sudah sepi.

Cuacanya agak dingin. Selama tiga hari berada di Chiang Mai, cuacanya sangat menyenangkan. Seorang rekan jurnalis dari Indonesia berkata Chiang Mai ini seperti Yogyakarta atau Bali dengan cuaca seperti Bandung yang sejuk. Kota wisata.

Timnas U22 dalam latihan di Football Stadium 2 Chiang Mai. Foto: Kamustimnas

Sepakbola SEA Games di Chiang Mai sayangnya sepi penonton. Mungkin karena tim tuan rumah Thailand tidak bermain di situ. Tidak banyak juga suporter Timnas yang hadir di 700th Anniversary Stadium, yang berkapasitas hampir 18 ribu penonton. Dampak menurunnya gairah setelah kegagalan di Babak Empat Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Pertandingan Timnas U22 melawan Myanmar disaksikan oleh hanya 1371 penonton, seperti yang diumumkan pada menit ke-75 pertandingan. Sebagian besar penonton adalah suporter Myanmar. Mereka pun bersorak ketika tim kebanggaannya unggul 0-1 dari Indonesia.

Jens Raven menangis setelah gagal membawa Timnas ke semifinal SEA Games. Foto: Kamustimnas

Timnas U22 mampu bangkit dan menang, tapi kemenangan dengan skor 3-1 berkat gol Toni Firmansyah (45’) dan Jens Raven (89’ dan 90+5’) tidak cukup mengantar Indonesia ke semifinal. Menjadi saksi langsung lagi sebuah kegagalan, setelah pada 11 Oktober 2025 di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah, Arab Saudi.

Lolos atau tidak ke semifinal SEA Games, Bangkok tetap menjadi destinasi berikutya. Timnas pulang tidak berarti ikut kembali ke Indonesia. Masih ada Timnas putri yang berhasil maju ke babak semifinal untuk pertama kali sejak SEA Games 2001.

Penyerang Timnas U22 Mauro Zijlstra dalam pertandingan melawan Myanmar. Foto: Kamustimnas

Pertandingan sepakbola putri dimainkan di kota Chonburi, terletak sekitar 90 kilometer timur laut Bangkok. Pertandingan semifinal Timnas putri melawan Vietnam dimainkan pada Minggu sore 14 Desember 2025 di TNSU Chonburi Stadium.

Kali ini tidak menginap. Perjalanan pulang pergi dari Bangkok ke Chonburi menjadi pilihan. Waktu tempuhnya dengan mobil taksi online melalui jalan tol sekitar satu jam lebih sedikit saja. Entah karena waktunya atau apa, perjalanannya mulus, tanpa kemacetan.

TNSU Chonburi Stadium sebelum pertandingan Indonesia lawan Vietnam. Foto: Kamustimnas

Sebelum masuk TNSU Chonburi Stadium, lebih dulu menyaksikan perlombaan di cabang angkat besi yang juga digelar di kompleks olahraga Thailand National Sports University (TNSU). Olimpian Eko Yuli Irawan meraih medali perunggu di kelas 65 kg.

Sejak awal sudah menduga stadion tidak akan ramai. Bukan karena pertandingan semifinal kedua antara tuan rumah Thailand melawan Filipina dimainkan di stadion berbeda. Gairah suporter Timnas untuk mendukung langsung Timnas putri tidak setinggi kepada Timnas putra.

Timnas putri Indonesia kembali masuk semifinal SEA Games. Foto: Kamustimnas

Masuk ke TNSU Chonburi Stadium sekitar satu setengah jam sebelum kick-off pertandingan yang dilakukan pukul 16.00. Memang tidak ramai, tapi masih lebih ramai dari dua pertandingan uji coba Timnas putri melawan Nepal dan China Taipei di Stadion Maguwoharjo Sleman pada 26 dan 29 November 2025.

Suporter Vietnam cukup banyak. Suporter Timnas juga ada. Mereka pun memberikan dukungan lewat nyanyian Garuda di Dadaku. Juga chant Kami datang lagi, Timnas Indonesia.

Claudia Scheunemann, Timnas putri kalah kelas dari Vietnam. Foto: Kamustimnas

Sesuai prediksi, Timnas putri sulit melewati Vietnam, salah satu tim papan menengah ke atas di sepakbola putri Asia. Garuda Pertiwi kalah 0-5.

Namun penampilan Viny Silfianus dkk. di babak pertama cukup baik. Timnas putri hanya kemasukan satu gol, itu pun melalui penalti. Dan Timnas putri hampir menyamakan kedudukan 1-1 di menit 45, tapi sayang tembakan Sheva Imut Furyzcha terkena tiang gawang dan bola kedua tidak bisa disundul Claudia Scheunemann.

Penyerang Timnas putri Isa Warps tidak berhasil menembus pertahanan Vietnam. Foto: Kamustimnas

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!