Mengenai pemanggilan Stefano Lilipaly ke Timnas

Foto: Kamustimnas

Pemanggilan Stefano Lilipaly ke Timnas Indonesia untuk pertandingan play-off Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Irak pada 8 dan 11 Oktober 2025 mendatang memunculkan pro kontra di media sosial.

Ada yang menyebut pemanggilan Stefano Lilipaly adalah hak pelatih Patrick Kluivert. Di sisi lain cukup banyak yang menyebut Stefano Lilipaly sudah terlalu tua untuk bersaing di play-off Kualifikasi Piala Dunia dan menilai masih ada pemain lain yang lebih pantas dipanggil ke Timnas.

Semua orang memiliki hak untuk mengutarakan pendapatnya. Namun untuk pemanggilan pemain ke Timnas itu menjadi wewenang pelatih kepala. Sayangnya tidak ada konferensi pers atau pernyataan ke publik dari Patrick Kluivert mengenai alasan pemain dipanggil atau kenapa pemain tertentu tidak dipanggil ke Timnas.

Kamustimnas melihat kembali dua pertandingan terakhir Timnas pada FIFA Matchday September 2025 lalu, di mana Stefano Lilipaly tampil dalam pertandingan melawan China Taipei (5/9/2025) dan Lebanon (8/9/2025) di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Foto: Kamustimnas

Stefano Lilipaly saat melawan China Taipei
Winger kelahiran Arnhem Belanda pada 10 Januari 1990 ini bermain sebagai pemain pengganti Eliano Reijnders pada menit ke-80. Pemain Dewa United ini bermain di posisi penyerang kiri dalam formasi 4-2-3-1.

Pada menit ke-81, Stefano Lilipaly melakukan operan penting untuk serangan berbahaya Timnas. Ia memberikan bola kepada bek kiri Shayne Pattynama yang membantu serangan. Umpan Shayne Pattynama ke muka gawang ditepis oleh kiper, bola kedua dimanfaatkan Thom Haye dengan melepas tembakan yang sayangnya mengenai tiang kanan.

Stefano Lilipaly tidak banyak terlibat dalam permainan di waktu yang terbatas. Cuplikan penting dari penampilannya selama sekitar 10 menit adalah melakukan satu operan penting untuk serangan Timnas yang berujung tembakan ke gawang, melakukan satu pelanggaran, dan sekali kehilangan bola saat menerima lemparan ke dalam Shayne Pattynama pada menit 90+1.

Foto: Kamustimnas

Stefano Lilipaly saat melawan Lebanon
Pemain binaan tim junior AZ Alkmaar dan FC Utrecht ini tampil sebagai XI pemain awal dan bermain selama 60 menit. Ia bermain di posisi penyerang kiri dalam formasi 4-2-3-1. Cuplikan penting dari penampilan Stefano Lilipaly, ia menjadi pemain pertama Timnas yang melepas tembakan. Total ia melakukan dua tembakan yang semuanya naik di atas mistar.

Namun aksi menonjol pertama Stefano Lilipaly dalam pertandingan ini bukan saat Timnas menyerang. Menit 20, Stefano Lilipaly melakukan sapuan sambil meluncur untuk menggagalkan pemain Lebanon Khaled Kaddour melepas umpan tarik ke depan gawang.

Menit 35, Dean James melakukan aksi di sisi kiri, kemudian bola terlepas dan mengarah ke Stefano Lilipaly yang berdiri bebas di pojok kotak penalti. Setelah mengontrol bola, pemain Timnas di Asian Games 2018 ini melakukan tembakan yang sayangnya masih naik. Meski demikian, Stefano Lilipaly menjadi pemain pertama Indonesia yang melepas tembakan di laga ini.

Foto: Kamustimnas

Pada menit 57, Ricky Kambuaya berhasil mencuri bola dari penguasaan Hussei Zein di dalam kotak penalti. Saat mencoba lebih mendekat ke gawang, bola terkena kaki Walid Shour. Bola pantulan datang ke arah Stefano Lilipaly yang berada di dekat titik penalti dan dalam posisi membelakangi gawang. Sambil membalikkan badan, Stefano Lilipaly melepaskan tembakan yang sayangnya masih di atas mistar.

Beberapa menit kemudian Stefano Lilipaly ditarik keluar, digantikan oleh pemain debutan Adrian Wibowo. Dalam waktu sekitar 60 menit berada di lapangan, Stefano Lilipaly, khususnya di babak pertama, sering melakukan pertukaran posisi dengan Ricky Kambuaya yang bermain di belakang penyerang tengah Mauro Zijlstra.

Foto: Kamustimnas

Dalam beberapa kesempatan, ketika Timnas menyerang dari sisi kanan, Stefano Lilipaly mampu hadir menjadi pemain tambahan di depan gawang Lebanon untuk menambah opsi dalam penyelesaian akhir. Sayangnya, Stefano Lilipaly tidak menempatkan dirinya dalam posisi yang tepat, seperti saat umpan tarik Miliano Jonathans ke arah tiang jauh pada menit 45+1. Stefano Lilipaly terlambat berada di posisi yang tepat untuk menyambut umpan tersebut.

Stefano Lilipaly menunjukkan permainan yang berbeda dengan penyerang di sisi kanan Miliano Jonathans. Tidak seperti pemain FC Utrecht itu, Stefano Lilipaly tidak pernah melakukan aksi individu di sisi lapangan dan melepas umpan tarik. Ia lebih banyak bergerak masuk menjadi penyerang tambahan di depan gawang. Ia juga beberaoa kali mencoba melakukan pergerakan untuk berada di belakang garis pertahanan lawan. Apakah ini yang memang diinginkan Patrick Kluivert?

error: Content is protected !!