Timnas bermain sesuai standar klub atau klub mengikuti standar tinggi Timnas?

Seleksi Timnas U17 pada 18-28 Februari 2024. Foto: PSSI

Pelatih kepala Timnas U17 Nova Arianto menyentil pemain-pemain yang mengikuti seleksi tahap satu Timnas U17 pada 18-28 Februari 2024 di lapangan latihan kompleks Gelora Bung Karno Jakarta.

Dalam sebuah sesi latihan Nova Arianto berteriak kepada para pemain agar jangan membawa kebiasaan jelek ke Timnas. Dia meminta itu setelah melihat pemain menerapkan cara bertahan yang salah.

Nova Arianto juga menyentil kebiasaan pemain yang selalu ingin mendribel bola, padahal ada opsi yang lebih tepat untuk kebaikan tim yaitu mengoper bola ke rekan setim.

“Kebiasaan pemain Indonesia selalu maunya apa? Maunya dribbling. Langsung passing coba, satu kali coba,” kata Nova Arianto kepada para pemain.

Nova Arianto. Foto: PSSI

Asisten pelatih Timnas senior dan U23 itu juga kurang puas dengan fisik pemain. Banyak pemain kram saat Timnas U17 mengadakan latihan game 2 x 25 menit. Padahal, mereka mampu bermain 2 x 35 menit saat membela klub masing-masing di Piala Soeratin atau Liga Elite Pro Academy (EPA).

Nova Arianto menyebut pemain ketika bersama klub tidak mau turun ketika timnya mendapat serangan. Dia tidak mau pemain Timnas U17 bermain seperti itu, sebab dia ingin Garuda Muda bisa bersaing di level Asia, di mana intensitasnya tinggi.

“Analisis kami, mereka bisa mengatur kapan mau jogging, jalan, atau lari. Kalau mereka ingin masuk ke tim U16, mereka harus bermain dengan filosofi saya. Saya membutuhkan pemain-pemain yang mempunyai fisik oke. Saya melihat fisik dasar mereka masih jauh dari harapan,” ujar Nova Arianto.

Timnas U17 dalam TC pada 18-28 Februari 2024. Foto: PSSI

Pelatih Timnas U17 menetapkan standar. Pemain harus mengikuti filosofi di Timnas U17. Masalahnya pemain akan kembali ke klub atau sekolah sepakbola (SSB) masing-masing.

Bukan tidak mungkin kebiasaan jelek menurut Timnas U17 akan muncul lagi. Sebabnya, klub-klub atau SSB mungkin saja memiliki cara bermain atau instruksi yang berbeda.

Kalau menjadi begitu ya repot. Jadi, komunikasi yang baik antara pelatih Timnas dengan pelatih-pelatih klub sangatlah penting. Hal ini juga berlaku untuk kelompok usia lain, termasuk senior.

error: Content is protected !!