Shin Tae-yong: Timnas kerepotan menghadapi pressure Jepang

Foto: AFC

Timnas mengakhiri perjalanan di Grup D Piala Asia AFC 2023 dengan hasil kalah 3-1 dari Jepang pada Rabu (24/1/2024) di Al Thumama Stadium Doha Qatar. Shin Tae-yong menyebut Jepang memang lebih baik dari Timnas.

“High pressing Jepang sangat baik. Saat kami dapat menguasai bola, mereka mampu mengambilnya kembali karena pressingnya sangat kuat dan mereka memiliki serangan balik yang sangat baik,” kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers setelah pertandingan.

Shin Tae-yong melakukan perubahan kecil, tapi hanya satu perubahan dari laga lawan Vietnam. Sandy Walsh digeser mengisi tempat Asnawi Mangkualam di pos bek sayap kanan, sementara Rizky Ridho masuk sebagai bek tengah kanan.

Foto: AFC

Jordi Amat untuk kali pertama menjadi kapten pada awal pertandingan Timnas di Piala Asia AFC. Bek tengah ini tidak mengenakan masker pelindung setelah tulang di dekat hidungnya retak saat melawan Vietnam.

Ramadhan Sananta kembali absen. Jadi, dalam tiga laga fase grup dia tidak pernah masuk skuad. Setelah melawan Vietnam pelatih Shin Tae-yong mengatakan kalau striker Persis itu tidak fit. Meski demikian dalam dua sesi latihan Timnas sebelum pertandingan dia selalu mengikuti latihan bersama tim, setidaknya dalam 15 menit pertama.

Foto: AFC

Dari susunan pemain tidak ada tanda-tanda Timnas akan bermain defensif. Namun permainan high pressing Jepang membuat Timnas tertekan dan pemainnya lebih banyak berada di daerah pertahanan.

Setelah serangan pertama Jepang yang masuk ke kotak penalti, wasit Khamis Mohammed Al Marri dari Qatar memutuskan penalti setelah melihat VAR. Jordi Amat dinilai menahan laju pemain Jepang.

Ernando berhasil menebak arah bola dengan terbang ke sisi kirinya, tetapi tembakan Ayase Ueda terlalu cepat dan keras. 1-0.

Sampai menit ke-28. Timnas sulit keluar dari tekanan Jepang. Saat mendapatkan bola, Timnas sulit memainkan permainan operan satu dua.

Foto: AFC

Menit 29, Timnas mulai bisa memainkan bola lebih dari tujuh operan dan berhasil menyusun serangan sampai kotak penalti berkat aksi Marselino Ferdinan, sayang bola dibuang dan menjadi sepak pojok pertama Timnas.

Setelah itu Timnas tidak pernah lagi mengancam pertahanan Jepang sampai babak pertama selesai.

Di awal babak kedua permainan Timnas belum banyak berubah. Jepang malah menambah gol melalui serangan cepat setelah berhasil mengambil penguasaan bola Timnas di wilayahnya. Umpan Ritsu Doan ke depan gawang sukses dimasukkan Ayase Ueda, 2-0.

Foto: AFC

Pada menit 62, Timnas memperoleh kesempatan melepas tembakan pertama ke gawang Jepang. Sayang tembakan Marselino dari luar kotak ke atas gawang.

Menit 72, Shin Tae-yong memainkan bek tengah Elkan Baggott sebagai penyerang tengah. “Meski Jepang berada di level top, mereka memiliki kelemahan dalam bola atas. Kami mencoba memanfaatkan itu,” kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers setelah pertandingan.

Sayang kehadiran Elkan Baggott tidak terlalu membantu menajamkan serangan Timnas. Meski demikian, pada periode sekitar 15 menit terakhir pertandingan, Timnas mulai lebih sering menekan Jepang.

Foto: AFC

Dalam salah satu momen, Witan Sulaeman mampu lepas dan melaju mendekati kotak 16. Dia mengklaim bola mengenai tangan bek Jepang, tapi wasit Khamis Mohammed Al Marri tidak melihat itu sebagai penalti.

Menit 87, Jepang menambah keunggulan setelah bola yang coba dihalau Justin Hubner malah mengarah ke gawang dan masuk setelah sebelumnya mengenai mistar, 3-0 untuk Jepang.

Tertinggal 3-0 semangat Timnas tidak turun. Menit 90+1, lemparan jauh Pratama Arhan yang dihalau ke belakang oleh pemain Jepang jatuh dalam penguasaan Sandy Walsh. Pemain KV Mechelen ini langsung menendang dan tembakannya menaklukkan kiper Zion Suzuki. Gol untuk Timnas 3-1.

Foto: AFC

Jepang memang lebih baik. Level Samurai Biru ada di atas Timnas. Namun, menurut penyerang Rafael Struick perbedaan levelnya tidak terlalu jauh dari Timnas dan dia percaya suatu saat nanti Timnas bisa lebih bersaing.

“Menurut saya jika kami melakukan pekerjaan dengan baik hari ini, kami bisa melakukannya lebih baik, tapi kami telah berjuang keras hari ini dan kami adalah tim yang masih muda. Jadi mungkin dalam beberapa tahun ke depan kami bisa bersaing dengan tim-tim seperti itu. Hari ini mereka memang kuat,” ujar Rafael Struick kepada Kamustimnas.com di mixedzone Al Thumama Stadium setelah pertandingan.

error: Content is protected !!