Pemain Harus Merasakan Kalau Tidak Bisa Mencetak Gol Berarti Kalah
Pelatih Shin Tae-yong menyesalkan finishing atau penyelesaian akhir Timnas U20 saat melawan Selandia Baru yang berakhir dengan skor 1-2 pada Minggu (19/2/2023) di Stadion Utama GBK Senayan Jakarta.
Sejak awal Shin Tae-yong sudah mendeteksi bahwa Timnas U20 lemah dalam penyelesaian akhir. Shin Tae-yong sudah mengatakan problem ini kepada publik sejak Piala AFF U19 pada Juli 2022.
Pada TC persiapan Piala Asia AFC U20 sejak 1 Februari 2023, Shin Tae-yong pun memberikan sesi khusus finishing pada setiap latihan, bahkan juga setelah pertandingan uji coba melawan Persija Youth (11/2/2023).
Faktanya, ketika sudah berada di dalam kotak penalti, dan bahkan dalam posisi bebas, Timnas U20 tetap tidak bisa mencetak gol ke gawang Selandia Baru U20.
Contohnya pada menit 22, Arkhan Fikri tinggal beradapan dengan kiper, tapi tembakannya masih di atas mistar.
Menit 34, Frengky Missa berdiri bebas menerima umpan cut-back Achmad Maulana, tapi tembakannya jauh di atas mistar.
Menit 77, Arkhan Fikri bermain satu dua dengan Hugo Samir. Arkhan Fikri berhasil lolos dan tinggal berhadapan dengan kiper, tapi penempatan bolanya masih menyamping.
Gol baru datang di menit ke-93 melalui sundulan Muhammad Ferarri, tapi itu sudah terlambat.
Berdasarkan apa yang terjadi pada pertandingan melawan Selandia Baru U20, Shin Tae-yong ingin para pemain Garuda Muda merasakan akibatnya kalau tidak bisa memanfaatkan kesempatan.
“Memang dalam pertandingan sepak bola, pastinya kita bisa mendapat peluang, begitu juga lawan pun mendapat peluang. Tapi mendapatkan peluang seperti itu kita seharusnya mencetak gol, nyatanya tidak,” kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers setelah pertandingan.
“Kalau kita mencetak gol kita pasti akan meraih hasil yang baik, tapi kalau tidak pasti akan kalah seperti hari ini. Jadi para pemain itu harus merasakan ketika kita tidak bisa mencetak gol pastinya kita akan kalah seperti tadi,” ujar Shin Tae-yong.