Pelatih baru Timnas sebaiknya pernah memegang tim nasional dan mengenal sepakbola Asia

Timnas sebelum melawan Lebanon di Gelora Bung Tomo Surabaya (8-9-2025). Foto: Kamustimnas

Kamustimnas.com memiliki opini pelatih baru Timnas Indonesia sebaiknya adalah pelatih yang sudah pernah memegang tim nasional dan mengenal persaingan di level atas sepakbola Asia.

Dalam konferensi pers setelah Timnas kalah 0-1 dari Irak di Stadion King Abdullah Sports City Jeddah Arab Saudi (11-10-2025), Patrick Kluivert menjawab tidak terhadap pertanyaan Kamustimnas.com: Apakah Timnas masih terlalu muda untuk bersaing di level atas Asia? Kata Patrick Kluivert, skuad Garuda membuktikan mampu menampilkan sepakbola bagus melawan tim sekelas Arab Saudi dan Irak yang berada di peringkat 60 besar dunia.

Sepakbola bagus itu relatif. Setiap orang memiliki penilaian masing-masing mengenai seperti apa itu sepakbola bagus. Faktanya, ada momen Timnas terlalu memberi ruang di depan garis pertahanan dan di belakang pemain lini tengah sehingga terciptalah gol-gol Arab Saudi dan Irak melalui tembakan menyilang dari luar kotak. Selain itu pemain Arab Saudi juga bebas bermain operan dan melepas umpan ke muka gawang yang kemudian menghasilkan hukuman penalti.

Ragnar Oratmangoen dalam pertandingan melawan Arab Saudi. Foto: Kamustimnas

Sepakbola Asia berbeda dengan sepakbola Eropa. Level Asia jelas ada di bawah Eropa. Namun faktor adaptasi terhadap kultur di Asia dan adaptasi terhadap permainan sepakbola di Asia sangatlah penting. Roberto Mancini yang mampu membawa Italia juara Euro 2000 dan sebelumnya sukses di Inter dan Manchester City terbilang gagal mengangkat Arab Saudi lebih tinggi.

Herve Renard yang pernah memegang beberapa tim dan klub Afrika Selatan, klub Vietnam, dan sebelumnya empat tahun melatih Arab Saudi pada 2019-2023, mampu membangkitkan Arab Saudi yang sempat tersendat di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pelatih asal Prancis itu membawa Arab Saudi ke Piala Dunia 2026. Padahal, prestasi Herve Renard kalah mengkilap dari Roberto Mancini. Jadi, nama besar bukan jaminan.

Pada akhirnya orang lebih mengingat hasil akhir daripada permainannya seperti apa. Hasil akhirnya, Timnas kalah, 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak. Selamat tinggal impian ke Piala Dunia 2026.

Irak tentu memiliki pertimbangan kenapa memilih mantan pelatih Australia, Graham Arnold, sebagai pelatih tim nasional mereka. Foto: Kamustimnas

Timnas perlu mencari pelatih yang mampu beradaptasi dengan budaya lokal dan mengenal sepakbola Arab, Timur Tengah, dan Asia timur. Timnas pelu mencari tipe pelatih semodel Bruno Metsu atau Philippe Troussier yang mampu beradaptasi dengan budaya lokal di Afrika dan Jepang.

Ada banyak yang dapat dijelaskan kenapa Shin Tae-yong mampu membawa Timnas cukup bersaing di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Menurut Kamustimnas.com, salah satunya karena Shin Tae-yong paham kekuatan sepakbola Arab Saudi, Bahrain, China, dan Australia, lawan-lawan Indonesia di putaran ketiga. Sebagai pemain dan pelatih Shin Tae-yong beberapa kali melawan mereka. Sebagai pelatih Korea Selatan, Shin Tae-yong pernah terlibat dalam fase akhir perebutan tiket Piala Dunia. Jadi, ia tahu apa yang harus dilakukan.

Shin Tae-yong saat mendampingi Timnas di Kejuaraan ASEAN 2024. Foto: Kamustimnas

Lihat daftar pelatih delapan tim Asia yang meraih tiket ke Piala Dunia 2026. Mayoritas adalah sosok yang sudah pernah melatih tim nasional dan mengenal persaingan di level atas Asia, baik sebagai pemain maupun pelatih.

Iran:
Amir Ghalenoei: Melatih Iran sejak Maret 2023 dan sebelumnya melatih Timnas Iran pada 2006-2007 dan melatih klub-klub top Iran yang tampil di level Asia.

Uzbekistan:
Srecko Katanec: Melatih Uzbekistan dari Agustus 2021 sampai Januari 2025.
Timur Kapadze: Melatih Uzbekistan pada Januari sampai Oktober 2025, sebelumnya memegang Uzbekistan U23 pada 2021-2024.

Korea Selatan
Hong Myung-bo, mantan pemain top Korea Selatan dan memegang tim nasional sejak Juli 2024

Patrick Kluivert gagal pada kesempatan pertama berkarier di Asia. Foto: Kamustimnas

Yordania
Jamal Sellami: memegang Yordania sejak Juni 2024, baru pertama kali terjun di sepakbola Asia, sebelumnya memegang klub elite di Maroko dan tim nasional Maroko.

Jepang
Hajime Moriyasu: Melatih Jepang sejak tahun 2018

Australia
Tony Popovic: Melatih Australia sejak awal tahun 2024, sebelumnya pernah menjadi pemain andalan tim nasional Australia, bermain di Jepang (Sanfrecce Hiroshima) dan Qatar (Al Arabi)

Arab Saudi
Herve Renard: Periode kedua memegang Arab Saudi. Sebelumnya melatih Arab Saudi pada 2019-2023, termasuk mengantar Al Akhdar (Tim Hijau) menang atas Argentina di Piala Dunia 2022.

Qatar
Julen Lopetegui: Mulai mealtih Qatar pada Mei 2025. Pengalaman pertama di sepakbola Asia, tetapi ia memiliki latar belakang pernah menangani tim nasional kelompok usia dan senior Spanyol.

error: Content is protected !!