Mantan penyerang Timnas mendukung Timnas U23 dan bertemu eks rekan kerja di Qatar

Masseur Timnas U23 Mohammad Sudir dan Muhammad Zein Alhadad (kanan). Foto: Kamustimnas.com

Salah satu dari ribuan suporter yang setia mendukung Timnas Indonesia U23 bertanding di Piala Asia U23 2024 adalah mantan penyerang Timnas Muhammad Zein Alhadad.

Kepada Kamustimnas saat bertemu di tribun Stadion Abdullah bin Khalifa Doha Qatar sebelum pertandingan melawan Irak (2/5/2024), Muhammad Zein Alhadad mengaku sudah beraada di Qatar sejak periode sebelum Hari Raya Idul Fitri pada April 2024 lalu. Katanya, biasanya kerabatnya yang pulang ke Indonesia, tapi kali ini mereka yang ke Qatar.

Muhammad Zein Alhadad mengaku terkesan dengan penampilan Timnas U23 selama turnamen. Sampai sebelum melawan Irak, dia menyatakan bahwa permainan saat melawan Yordania dan Korea Selatan sebagai penampilan terbaik Garuda Muda.

Muhammad Zeon Alhadad saat ini sedang menanti pengumuman kelulusan dari mengikuti kursus kepelatihan AFC Pro License. “Pada modul keempat (Maret 2023) kami melakukan kegiatan ke Antalya Turki,” ujar pelatih yang akrab disapa Mamak ini.

Selain mendukung Timnas U23, sebelum pertandingan melawan Irak Muhammad Zein Alhadad juga berkesempatan bertemu dengan ofisial Timnas yang pernah bekerjasama dengannya ketika menjadi asisten pelatih Timnas U20 di tahun 2000-an, yakni massaeur Mohammad Sudir. “Pelatihnya Peter Withe,” ujarnya.

Informasi dari Mohammad Sudir membuat Muhamamd Zein Alhadad senang saat mengetahui putra dari anak asuhnya dulu di Persijatim, Harry Salisbury, sekarang berada di skuad Garuda Muda di Piala Asia U23 2024. Dia adalah gelandang Rayhan Hannan.

Meski kurang jelas, Muhammad Zein Alhadad jongkok keempat dari kanan di skuad Timnas 1988. Foto: Dokumentasi Muhammad Zein Alhadad.

Muhammad Zein Alhahad antara lain pernah memperkuat Timnas di Kualifikasi Piala Asia 1988 yang berlangsung di Jakarta pada Juni 1988. Dia antara lain tampil di pertandingan kedua melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno. “Kalau menang kami lolos ke putaran final di Qatar, sayang pertandingan berakhir seri 0-0,” cerita Muhammad Zein Alhadad.

Pada pertandingan ketiga atau terakhir Timnas hanya perlu hasil imbang melawan Korea Selatan, yang mengirim tim lapis dua karena tim utama sedang bersiap ke Olimpiade Seoul 1988. Namun di Stadion Utama GBK Timnas malah kalah 0-4. Timnas pun gagal ke putaran final Piala Asia AFC 1988 di Qatar.

Mantan penyerang NIAC Mitra Surabaya ini juga pernah mencetak dua gol saat Timnas Liga Selection menang 3-0 atas Oman di turnamen Kings Cup di Bangkok Thailand pada Januari 1988.

error: Content is protected !!